It's been a years since that day.
Waktu terus berjalan, tiada kata henti
Gelak tawa yang menghiasi wajahnya
Tatapan mata yang tajam, membawaku larut didalam cinta.....
Hari-hari itu selalu bergelut dalam pikiranku
Sebentar, namun membekas
Indah, namun menyakitkan
Aku ingin kembali pada hari-hari itu
Namun, waktu tidak memberiku kesempatan
Seketika...
Kulihat tawa itu semakin bersahaja
Bahagia terpancar dihidupnya
Dengan sesosok wanita menemani
Ya, ia telah berbahagia
Dan aku mencoba menerima, meski berat rasa ini
-Malam menuju Pagi-
Kenangan itu, rasanya pingin banget punya mesin waktu. Biar bisa ngulang semua moment indah selagi sama dia.
Gue selalu takut buat memulai lagi, rasa takut ini selalu aja membayangi gue. Karna masa lalu yang kelam, yang pait, yang sakit, gue takut jatuh lagi. Tapi gue sadar kok ini emg kesalahan terbesar gue. Gak ada salahnya mencoba, iya, semua kerabat dekat selalu melontarkan kalimat itu.
I always wondering it was him.
Terlalu banyak kesalahan yg gue perbuat selagi masih sama dia, rasanya pingin banget bisa memperbaiki kembali, tapi keadaannya sekarang udh beda.
That's why gue selalu gagal dalam membuka part baru dengan orang lain.
Tapi gue harus bisa.
Gue gamau lagi terbayangi oleh masa lalu gue.
Gue janji bisa ngelupain itu semua.
Gue janji bisa tanpa dia.
Gue janji bisa jatuh cinta lagi tanpa dia.
Gue janji, bisa move on dari dia.
Gue janji, bakalan nebus apa yang gak gue lakuin selagi sama dia, dengan orang baru.
Gue bakal kasih yg terbaik buat seseorang yang udah sayang sama gue nantinya.
Gue janji bisa lebih bahagia dari dia dan cewek barunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar