Langit senja mulai terganti malam,
Saat itu pula aku kembali menyadari, kau takan pernah
kumiliki..
Malam ini, sama saja
dengan malam sebelumnya,
Suara rintik hujan dari luar seolah menjadi backsound
perasaan yang sedang aku rasakan,
Gelap, aku tidak melihat cahaya itu lagi, cahaya yang selalu
menerangi hari-hariku,
Dingin, sama halnya dengan sikap mu yang semakin hari
membuat ku semakin pedih, semua telah berubah.
Aku tak heran, aku tau ini salahku, maafkan aku…
Maafkan aku, yang selalu menunggu kabar darimu, berharap
kamu selalu bahagia, karena kebahagianku adalah melihat kamu bahagia,
Maafkan aku, yang diam-diam memperhatikan mu, rasanya aneh,
tapi ya ini yang terjadi, aku merasa ada yang kurang tidak melihatmu, aku ingin
bisa melihatmu kapan saja, karena dengan itu aku merasa utuh,
Maafkan aku, yang berharap lebih padamu, meski kau hanya
menganggapku seorang teman, memang menyakitkan jika berteman dengan orang yang
kita cintai,
Maafkan aku, jika yang ku inginkan hanyalah balasan kasih
sayang darimu, bukan hanya sebatas teman,
Maafkan aku, yang terlanjur mencintaimu, dan terlalu susah
untuk melupakanmu,
Aku harap, kamu…mengerti.
Ditulis saat aku merindukanmu, dan selalu merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar